Cari pelanggan baru sebanyak-banyaknya… atau berusaha mempertahankan pelanggan yang sudah ada?

Jika dihitung-hitung, pada dasarnya biaya untuk menarik pelanggan baru jauh lebih besar daripada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Bagaimana bisa? Sekarang kita hitung dengan rinci biaya-biaya untuk menarik satu orang pelanggan baru. Misalnya, pada bisnis yang menjalankan pemasaran melalui Instagram, maka biaya yang dikeluarkan adalah biaya pulsa telepon genggam, biaya kuota, biaya promosi, lalu…. Tidak ada lagi.. Kalau dijumlahkan, biayanya tidak lebih dari 50 ribu rupiah untuk menarik satu orang pelanggan baru. Nah.. berarti murah dong? Tunggu dulu. Coba kita bandingkan dengan biaya dan keuntungan yang diperoleh dari satu orang pelanggan lama. 

Katakanlah kita berjualan kripik kentang buatan sendiri, dan ada salah satu pelanggan bernama Epon yang secara rutin selalu membeli produk kita selama 3 tahun terakhir.

Ada juga Epin, pelanggan yang sedang dirayu untuk membeli kripik kentang kita.

Sekarang kita hitung biaya dan keuntungan dari Epon. Biaya untuk menarik Epon menjadi pelanggan kita tiga tahun yang lalu adalah 10 ribu rupiah. Dari penjualan satu keripik kentang, kita dapat untung 10 ribu rupiah. Sementara Epin, kalau ternyata rayuan berhasil, biaya untuk menariknya menjadi pelanggan, dan untung yang diperoleh, juga sama. Sehingga kalau untungnya dikurangi dengan biayanya, sama-sama nol rupiah. Nah, berarti, sama dong? Tidak juga. Mari kita lihat lebih jauh lagi.

Epin jadi membeli kripik kentang dari kita, tapi hanya sekali saja, karena ada pesaing yang menawarkan produk yang sama tapi harganya lebih murah.

 Setelah pembelian pertama, Epon selalu membeli kripik kentang satu bulan 4 bungkus. Jadi, dari Epon kita dapat untung 40 ribu rupiah setiap bulannya. Sudah? Belum…

Kita juga perlu tambahkan untung dari pembelian yang dilakukan oleh tiga orang teman Epon, karena  ia juga mengajak teman-temannya untuk membeli kripik kentang kita. Misalnya,  60 ribu rupiah. Sudah? Belum…

Masih ada tambahan dari berkurangnya biaya pulsa dan kuota untuk berkomunikasi dengan Epon, karena kita sudah tahu benar pesanannya apa. Katakanlah lima ribu rupiah. Sudah? Belum…

Masih ada lagi..yaitu keuntungan karena Epon pesan kripik kentang lebih banyak, misalnya 10 bungkus, kalau di rumahnya ada arisan keluarga.

Kadang-kadang juga Epon minta kripik kentangnya diberi taburan keju dengan harga lebih mahal 5 ribu rupiah dari kripik kentang…

Jadi Berapa jumlah keuntungan dari Epon sebagai pelanggan lama? Silakan dihitung…

Nah.. dengan contoh ilustrasi di atas, maukah anda melakukan usaha-usaha untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan yang sudah dimiliki saat ini?

" Jika dihitung-hitung, pada dasarnya biaya untuk menarik pelanggan baru jauh lebih besar daripada mempertahankan pelanggan yang sudah ada. "

Dr. Hasrini Sari, S.T., M.T. Tweet

Like this article?

Share on facebook
Share on Facebook
Share on twitter
Share on Twitter
Share on linkedin
Share on Linkedin
Share on whatsapp
Share on Whatsapp

Leave a comment

LIPSP FTI ITB

Laboratorium Inovasi dan Pengembangan Sistem Perusahaan 

email: lipspftiitb@gmail.com

Copyright @2020

logo lipsp